Monday, 9 February 2015

Aku suka sekali memijit kepala dan wajah Papi.
Karena hanya dengan cara itulah,
aku mengurapi kepalanya dengan minyak urapan,
sambil mendoakannya secara diam diam.

Entah kapan, namun pasti.
Aku yakin suatu saat nanti Papi pasti dimenangkan.
Membuka hatinya untukMu, dan menerima Engkau
sebagai Tuhan dan Juru selamatnya.
Sehingga kerinduan dari hati ini terjawab sudah.
Tidak ada lagi kekhawatiran.
Tidak ada lagi hati yang menangis saat melihat
keluarga bahagia lain yang tidak kukenal sedang beribadah
bersama didepan mataku.

Tuhan Yesus sayang Papi.
Tuhan Yesus sayang seluruh keluargaku.

No comments:

Post a Comment